Selasa, 17 Maret 2009

KAJIAN EKSPLORATIF KONDISI SUMBERDAYA PERIKANAN DAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN POTENSIAL DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN LAMPUNG BARAT

Oleh: SUPARMONO, IR. M.T.A
Lembaga Penelitian
Dibuat: 2009-03-18 , dengan 1 file(s).
Keywords: PERIKANAN, IKAN, PENANGKAPAN, LAMPUNG BARAT, WILAYAH PESISIR

Subject: IKAN,PENANGKAPAN
Call Number: 639 Sup k C.1

ABSTRAK

Wilayah pesisir Kabupaten Lampung Barat memiliki potensi sumberdaya perikanan yang
tinggi, baik untuk pengembangan budidaya perikanan maupun kegiatan penangkapan
ikan. Saat ini tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan di wilayah tersebut masih
belum optimal. Sistem penangkapan ikan oleh nelayan di Kabupaten Lampung Barat
masih bersifat artisanal atau terbatas pada perairan pantai. Hal ini disebabkan
kurangnya pembinaan dan belum dibangunnya sistem informasi yang dapat diakses
oleh nelayan dengan mudah dan cepat. Masyarakat nelayan hanya mengandalkan
pengalaman dan kebiasaan dalam menangkap ikan tanpa didukung oleh data dan
informasi yang akurat mengenai daerah-daerah penangkapan ikan yang potensial.
Selain itu, armada penangkapan ikan juga masih terbatas, baik ukuran maupun
jumlahnya, sehingga tidak dapat menjangkau daerah-daerah penangkapan ikan yang
potensial. Demikian pula halnya dengan kegiatan budidaya laut dan tambak udang
yang belum dikembangkan.
Dari analisis tersebut juga diketahui nilai hasil tangkapan maksimum lestari atau
maximum sustainable yield (MSY) adalah 15.696,56 ton/tahun; sedangkan upaya
penangkapan yang optimum (F 00) adalah 339.717,36 trip. Sampai tahun 2005
berdasarkan Laporan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lampung Barat,
produksi perikanan tangkap di kabupaten ini baru mencapai 7.289,4 ton dengan nilai
produksi Rp 61.307.318.000,-. Tingkat pemanfaatan pada tahun 2005 ini baru mencapai
46,44% dari nilai MSY, sehingga masih memungkinkan untuk ditingkatkan.
Rendahnya tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan di wilayah pesisir Lampung
Barat disebabkan beberapa hal, antara lain armada penangkapan ikan yang masih
bersifat artisanal. Dan 1.554 rumah tangga perikanan tangkap laut di pesisir Kabupaten
Lampung Barat, hampir separuhnya atau kurang lebih 49,8% (800 RTP) masih
mengunakan perahu/jukung tanpa motor, 28,6% (456 RTP) tanpa perahu, 21,4% (295
RTP) menggunakan motor tempel, 1 RTP yang menggunakan kapal motor 5 - 20 GT,
dan hanya 2 RTP yang menggunakan kapal motor 20 – 30 GT. Tentu ini menjadi
kendala bagi pengembangan usaha penangkapan di Kabupaten Lampung Barat, karena
armada penangkapan yang berukuran kecil ini memiliki kapasitas penangkapan yang
kecil dan days jelajah perairan yang terbatas pula sehingga tingkat pemanfaatan
sumberdaya perikanan di Kabupaten Lampung Barat manjadi terbatas.
Selain keterbatasan armada perikanan tangkap, alat penangkapan ikan yang terdapat di
sepanjang Pantai Kabupaten Lampung Barat juga tergolong sederhana. Umumnya alat
tangkap yang digunakan oleh nelayan di Kabupaten Lampung Barat adalah pancing
rawai, dari 6.267 unit alat tangkap yang terdata oleh dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Lampung Barat lebih kurang 35,3% berupa pancing rawai. Selain pancing
rawai terdapat alat tangkap utama lain yang digunakan oleh nelayan di Kabupaten
Lampung Barat, yaitu berupa jaring insang (sekitar 33,3%). Selain ketiga jenis alat
tangkap di atas, terdapat beberapa alat tangkap lain yang sering digunakan oleh
nelayan setempat untuk menangkap ikan yaitu, jaring klitik (5%), jala tebar (0,6%), pukat
pantai (0,3%) serta beberapa alat tangkap lain berupa pancing cumi, tombak, garpu,
atau alat penangkap kerang dan teripang.0

Hubungi kami:

DL Name: Lampung University Library

PublisherID: LAPTUNILAPP

Organization: Lampung University

Contact: Perpustakaan Universitas Lampung

Address: Jl.Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1

City: Bandar Lampung

Region: Lampung

Country: Indonesia

Phone: 62-721-706352

Fax: 62-721-706351

Admin Email: dedi[at]unila.ac.id

CKO Email: library[at]unila.ac.id

Sumber : http://digilib.unila.ac.id/go.php?id=laptunilapp-gdl-res-2009-suparmonoi-1456